Cilukba (dengan bahasa inggris disebutkan Peekaboo) ialah wujud permainan yang khususnya dimainkan bersama bayi.
Di dalam permainan ini, satu pemain sembunyikan muka mereka, dapat dengan menutupnya dengan tangan atau bersembunyi dibalik benda tertentu. Selanjutnya secara mendadak si pemain ada kembali lagi ke penglihatan lainnya, lalu menjelaskan Cilukba!.
Cilukba memakai susunan dasar dari semua gurauan yang bagus — surprise yang imbang dengan harapan. Cilukba dilihat oleh psikiater memperlihatkan ketakmampuan bayi untuk pahami ketentuan object.
Kekuatan pahami ketentuan object ialah tahapan penting dari perubahan kognitif pada bayi. Pada tahapan sensorimotor awalnya, bayi betul-betul tidak bisa pahami ketentuan object.
Psikiater Jean Piaget bereksperimen dengan bayi yang membuat mengaitkan jika kesadaran ini umumnya diraih pada umur delapan sampai 9 bulan.
Bayi saat sebelum umur ini terlampau muda untuk pahami ketentuan object. Minimnya object tetap bisa mengakibatkan kekeliruan A-bukan-B, di mana anak-anak usaha raih suatu hal bukan ditempatnya ada.
Kenapa sang kecil kelihatannya benar-benar kagum dengan cilukba?
Jawaban secara singkat, karenanya membahagiakan!
Tetapi ada evaluasi penting yang terjadi ada di belakang tangan Ibu atau selimut itu. Cilukba ialah permainan simpel yang membuat satu pengetahuan atas satu ide object yang tetap/objek permanence.
Ibu bisa mainkan tipe permainan petak umpet ini bersama sang kecil dan dia akan menikmatinya karena dia selalu suka menyaksikan muka Ibu ada kembali. Untuknya ini ialah surprise yang membahagiakan! Dan s/d umur 7 atau delapan bulan, ini memang sungguh surprise.
Bayi tidak berpikiran berkenaan beberapa hal yang tidak dapat mereka saksikan secara langsung. Kalimat “Jauh di mata, jauh di hati” menerangkan secara tepat tingkat awalnya perubahan psikis ini.
Meski begitu, pada sekitaran periode ini, sang kecil mulai pahami jika suatu hal yang tidak dia saksikan teruslah ada. Ibu sembunyikan muka dibalik selimut, dan meskipun sang kecil tidak bisa menyaksikan Ibu, dia mengetahui jika Ibu masih tetap berada di sana.
Ini sebagai satu perolehan perubahan yang besar. Dia saat ini lebih perduli pada ketidakhadiran Ibu. Dan permainan cilukba juga jadi lebih menarik kembali.
Memperoleh pemahaman berkenaan object yang tetap/objek permanence
Tidak tampil secara mendadak. Ide ini ialah kekuatan kognitif yang berkembang dengan bertahap. Itu kemungkinan penyebabnya mengapa cilukba jadi satu sumber kesenangan yang demikian dicintainya. Cilukba menolong sang kecil pahami satu ide penting, serta lebih serunya kembali, permainan ini mengikutsertakan Ibu!
Pahami jika beberapa benda terus ada meskipun tidak kelihatan olehnya mempunyai dampak dalam beragam hal pada sang kecil. Dia jadi tahu jika mainan kesukaannya yang sudah jatuh dari tempat tidurnya ada di satu tempat di bawah sana, meskipun dia tidak dapat menyaksikannya, dan dia kemungkinan merengek-rengek untuk meminta. Dia juga tahu jika jika Ibu tinggalkan ruang, Ibu masih tetap ada, pada sebuah tempat.
Mainan pop-up bekerja dengan konsep yang serupa dengan cilukba; saat ini kamu tidak menyaksikan apapun, saat ini kamu menyaksikan suatu hal! Ibu bisa meningkatkan gagasan dari object yang tetap dengan sembunyikan sebuah mainan di bawah selimut.
Sang kecil yang lebih muda akan memedulikannya, tapi sang kecil yang berumur delapan bulan tahu jika mainan itu masih tetap ada di situ dan akan usaha keras untuk mendapati mainan itu.
Selanjutnya, sang kecil akan sangat menyenangi permainan-permainan yang mendorongnya untuk cari mainan yang diselinapkan di beberapa tempat yang tidak biasa, misalnya di bawah salah satunya keranjang atau di bawah timbunan selimut-selimut.